Ciri Sakit Kepala Yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Spesialis Saraf

Ciri Sakit Kepala Yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Spesialis Saraf - Penting bagi anda untuk mengetahui ciri-ciri sakit kepala yang perlu diperiksakan ke dokter spesialis saraf di rumah sakit. Alasan dan sebabnya akan dibahas lengkap di bawah ini.

Ciri Sakit Kepala Yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Spesialis Saraf
Ciri Sakit Kepala Yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Spesialis Saraf 


Sakit kepala merupakan hal yang biasa terjadi. Tetapi jika sakit kepala tak kunjung sembuh serta disertai dengan gejala lain, maka patut anda waspadai. Segera periksa diri anda ke rumah sakit. Boleh jadi anda akan direkomendasikan kepada dokter saraf yang memiliki spesialisasi menangani masalah gangguan sistem saraf.

Kapan saatnya anda perlu periksa ke dokter untuk masalah sakit kepala anda?
Sebaiknya anda berkunjung ke dokter jika pengobatan untuk mengatasi sakit kepala membuat anda minum obat terus menerus lebih dari 10 hari per bulan. Anda tak dapat menganggap remeh sebab ketergantungan terhadap obat sakit kepala yang dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan resiko berulangnya kejadian sakit kepala dan resiko kesehatan lainnya.

Ciri-Ciri Sakit Kepala Yang Perlu Diperiksakan ke Dokter Spesialis SarafIlustrasi sakit kepala yang tak tertahankan (Gambar Fotolia)
Oleh sebab itu, jika sakit kepala tidak segera sembuh, sebaiknya anda coba periksa ke dokter saraf. Berikut beberapa gejala sakit kepala yang perlu diwaspadai sehingga anda perlu konsulasi ke dokter:


Terjadi berulang kali setidaknya 3x dalam seminggu.
Sakit kepala terjadi secara tiba-tiba dan terasa sangat sakit.
Sakit kepala yang disertai gejala lain, seperti pandangan menjadi samar, kebingungan, hilang kesadaran, pusing, mual, muntah, leher kaku, dan demam.
Sakit kepala berulang yang terjadi pada anak-anak
Usia lebih dari 50 tahun mengalami sakit kepala yang tak tertahankan atau kronis.
Sakit kepala yang disertai hilangnya kendali bagian anggota tubuh, contohnya sulit untuk bicara normal.
Sakit kepala yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah minum obat generik maupun obat resep dokter.
Sakit kepala yang terjadi pasca cedera kepala.
Mempunyai riwayat penyakit kanker maupun HIV/AIDS.
Sebelum memeriksakan diri ke dokter saraf, terlebih dahulu catatlah riwayat sakit kepala anda atau keluarga, seperti:

Kapan terjadinya sakit kepala.
Apa saja yang mengurangi dan memperparah sakit kepala.
Adakah gejala lain yang terjadi saat terkena sakit kepala.
Setelah dokter mencatat riwayat sakit anda, dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan neurologis, seperti cek pendengaran, cek penglihatan, waktu reaksi, dan pergerakan (Baca juga: Inilah tips pencegahan sakit kepala).

Dalam kondisi tertentu, cek darah mungkin dibutuhkan untuk mendeteksi kemungkinan terjadi infeksi atau masalah kesehatan lain. Selain itu, pemeriksaan cairan tulang belakang juga bisa dilakukan jika dokter menduga ada perdarahan atau terjadi infeksi di otak. Selain itu, boleh jadi juga dokter melakukan pemeriksaan lain seperti urinalisis (uji tes air seni), CT Scan, MRI, neuroimaging, maupun EEG untuk deteksi kemungkinan gangguan kesehatan lain, contohnya tumor, cedera kepala bagian dalam, dan lain-lain.

Selain sakit kepala, dokter saraf menangani gangguan fungsi indera, pasien stroke, multiple sclerosis, kejang, gangguan neuromuskular, gangguan saraf tulang belakang, gangguan neurodegeneratif, dan infeksi sistem saraf.

Sakit kepala berkepanjangan serta berulang-ulang membuat akitivitas sehari-hari terganggu. Ada baiknya anda memeriksakan diri ke dokter saraf jika anda merasa memiliki ciri-ciri sakit kepala yang perlu diperiksakan ke dokter spesialis saraf.


 
(Dokter Saraf)

Apa itu Neuropati ?

Apa itu Neuropati ? - Neuropati merupakan istilah umum yang digunakan dalam keadaan adanya gangguan pada saraf di tubuh. Semua saraf yang terdapat di tubuh dapat mengalami gangguan yang disebabkan oleh decera, penyakit atau keadaan lain. Jenis-jenis neuropati antara lain:

Apa itu Neuropati ?
Apa itu Neuropati ?


Neuropati perifer yaitu ketika gangguan saraf yang terjadi berada di luar otak dan saraf tulang belakang
Neuropati otonom yaitu saraf yang mengendalikan jantung, sirkulasi darag, sistem pencernaan, respon seksual, keringat dan fungsi kandung kemih
Neuropati kranial ketika gangguan berada pada 12 saraf kranial
Neuropati fokal atau mononeuropati yaitu saat gangguan saraf hanya mempengarhui satu saraf atau satu kelompok saraf

Neuropati dapat terjadi akibat:

  1. Trauma atau cedera
  2. Diabetes
  3. Penyakit autoimun
  4. Infeksi
  5. Tumor
  6. Penyakit keturunan
  7. Uremia
  8. Iskemia
  9. Kekurangan vitamin
  10. Penggunaan obat-obatan
  11. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan
  12. Keracunan

Untuk menentukannya sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter spesialis saraf agar dokter dapat memeriksa keadaan Anda dengan melakukan berbagai pemeriksaan seperti tes darah, X-Ray, MRI, atau pemeriksaan lainnya jika diperlukan dengan begitu dokter akan memberikan pengobatan yang tepat. Biaya konsultasi dengan dokter spesialis berbeda-beda di setiap rumah sakit, sebaiknya Anda menanyakan langsung dengan instansi terkait. Sebelum ke dokter Anda juga sebaiknya melakukan tips-tips di bawah ini:

  • Menggunakan alas kaki ketika keluar rumah
  • Hindari menggunakan alas kaki yang rudak atau tidak sesuai dengan ukuran kaki saat bepergian
  • Mencuci kaki dengan air hangat setiap hari dan keringkan kaki setelahnya
  • Potong kuku jari kaki jika diperlukan
  • Memeriksa telapak kaki secara rutin
  • Hindari merokok

Mengkonsumsi makanan tinggi gizi dan nutrisi (Dokter Saraf)

Indonesia Jadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Saraf

Indonesia Jadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Saraf Indonesia - Jadi Pusat World Federation of Neurosurgical Societies menunjuk Indonesia, dalam hal ini Rumah Sakit Siloam, sebagai salah satu pusat pendidikan dan pelatihan bagi dokter spesialis bedah saraf di dunia.


Indonesia Jadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Saraf

Hal ini disampaikan Eka Julianta Wahjoepramono, anggota Komite Edukasi dan Pelatihan World Federation of Neurosurgical Societies (WFNS), Jumat (25/1), di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang. WFNS merupakan induk ikatan ahli bedah saraf dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

”Mulai bulan ini ada dokter muda dari Beijing, China, magang di RS Siloam di Karawaci selama tiga bulan,” ujar Eka.

Di Indonesia, menurut Eka, perguruan tinggi yang bisa mendidik dokter spesialis bedah saraf adalah Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Sumatera Utara.


Ia mengatakan, WFNS menunjuk Indonesia sebagai pusat pelatihan dan edukasi bersama beberapa negara lain di Amerika dan Eropa karena memiliki jumlah kasus bedah saraf tinggi dan bervariasi. ”Bukan hanya bedah saraf akibat trauma, melainkan juga stroke, tumor, dan lainnya,” katanya.

Eka yang juga Guru Besar dan Dekan Fakultas Kedokteran UPH mengatakan, di Indonesia ada 240 ahli bedah saraf. Dengan lebih dari 230 juta penduduk Indonesia, hal itu berarti satu dokter spesialis bedah saraf melayani 1 juta orang. Kondisi idealnya, satu dokter bedah saraf melayani 100.000 orang.

Masalah lain, sebagian besar dokter tinggal di Pulau Jawa. Menurut Eka, minat dokter mendalami spesialis bedah saraf sebenarnya tinggi, tetapi penyebarannya terkendala kelengkapan peralatan dan pendapatan. Peralatan standar spesialis bedah saraf perlu sekitar Rp 30 miliar. ”Untuk peralatan dasar pemindaian, seperti CT Scan atau MRI, harganya Rp 3 miliar,” ujarnya. Hal itu sulit didapat di luar Jawa.

Julius July, instruktur pelatihan dokter spesialis bedah saraf di UPH, mengatakan, perlu sejumlah tahapan sebelum dokter spesialis bedah saraf menangani pasien. Tahapan itu mulai dari praktik pada hewan laboratorium sampai mendampingi dokter bedah saraf senior. (ICH)dan Pelatihan Saraf -  (Dokter Saraf)